Tips Memilih Alat Kontrasepsi Yang Tepat

imagesSeperti kita ketahui bahwa kehamilan terjadi karena adanya pertemuan antara sel sperma denga sel telur sehingga terjadi pembuahan. Untuk mencegah agar tidak terjadi pembuahan maka dapat menggunakan alat kontrasepsi sehingga dapat mencegah bertemunya sperma dengan sel telur dan dapat menghentikan produksi sel telur.

Nah, bagi anda yang ingin menggunakan alat kontrasepsi yang terkadang membuat anda ragu dan bingung. Di dalam artikel ini kami akan memberikan panduan memilih alat kontrasepsi yang tepat. Sebelum anda memutuskan untuk menggunakan kontrasepsi, terlebih dahulu anda mengetahui efektivitasnya. Kontrasepsi akan membantu anda untuk mencegah kehamilan dengan cara yang tepat sesuai dengan intruktur. Sehingga kontrasepsi memiliki 3 pengelompokan fase yang dapat dijadikan panduan anda.

Berikut adalah 3 pengelompokan fase jenis kontrasepsi :

  1. Menunda Kehamilan

Pada fase ini penggunaan alat kontrasepsi yaitu untuk menunda kehamilan. Kontrasepsi ini dapat digunakan untuk anda yang menikah muda dan berencana menunda kehamilan.

  1. Menjarangkan Kehamilan

Fase menjarangkan kehamilan yaitu mengatur jarak kelahiran anak pertama ke anak selanjutnya. Kontrasepsi ini biasanya digunakan oleh ibu yang sedang menyusui atau ibu yang menunda kehamilan hingga jarak yang ideal.

  1. Tidak mau hamil lagi

Fase untuk menghentikan kehamilan, ini dapat dikarenakan faktor kesehatan ibu. Pada alat kontrasepsi ini biasanya bersifat permanen

Setelah anda mengetahui tujuan anda untuk memilih alat kontrasepsi, maka selanjutnya kami akan memberikan pernyataan yang dapat menjadi pertimbangan anda dalam memilih alat kontrasepsi.

Berikut ini adalah beberapa pertimbangan dalam memilih alat kontrasepsi :

  1. Sesuaikan dengan kondisi suami anda. Intensitas hubungan suami-istri dapat menjadi pertimbangan bagi anda dalam memilih kontrasepsi. Hubungan suami-isteri yang jarang, misalnya karena tugas suami di luar kota dapat menggunakan pil Kb atau kondom.
  2. Mempertimbangkan kondisi ibu, pastikan ketika anda menggunakan kontrasepsi tidak sedang dalam keadaan hamil. Umumnya penggunaan kontrasepsi dimulai ketika ibu sedang menstruasi sehingga dapat memastikan tidak dalam keadaan hamil.
  3. Pilih kontrasepsi pil Kb tidak disarankan bagi anda yang pelupa. Penggunaan yang terus berkala dan membuat anda sering lupa sehingga seringkali memicu kehamilan.

Setelah mempertimbang beberapa faktor diatas, anda dapat memilih kontrasepsi yang sesuai :

  1. Cincin kontrasepsi
    Cincin ini dimasukkan ke dalam vagina, bentuknya seperti kue donat, dan mengandung steroid, yaitu progestin atau progestin ditambah estrogen, yang dilepas ke dalam aliran darah. Cincin kontrasepsi mengandung dosis hormon yang lebih rendah dibanding dengan kontrasepsi oral. Wanita dapat memasukkan dan mengeluarkan cincin ini sendiri.
  2. Vaksin antifertilitas reversibel
    Vaksin ini menyebabkan antibodi berinteraksi dengan human chrrionic gonadotropin (HCG), suatu hormon yang memelihara kehamilan. Tanpa HCG, lapisan uterus lepas dengan membawa telur yang sudah dibuahi sehingga terjadi menstruasi.
  3. Norplant II
    Norplant II memiliki kelebihan dibanding dengan norplant yang ada sekarang, karena norplant II hanya memerlukan dua implantasi subdermal. Dengan demikian, lebih mudah memasukkan dan mengeluarkannya.
  4. Suntikan
    Kontrasepsi ini menggunakan mikrosfero atau mikrokapsul. Injeksi terbuat dari satu atau lebih hormon di dalam kapsul yang dapat dibiodegrasi, yang melepaskan hormon dan menghambat ovulasi. Satu suntikan dapat melindungi satu, tiga, atau enam bulan, tergantung dari jenis komposisi kimianya.
  5. Implantasi Transdermal
    Implantasi transdermal menyebabkan pelepasan kontrasepsi steroid yang lambat dan teratur ke aliran darah melalui kulit. Wanita dapat menempatkan implant tersebut pada tubuh dan melepaskannya sesuai keinginan. Pada salah satu jenis implantasi transdermal, seorang wanita menggunakan tiga implantasi selama tiga minggu. Setiap implantasi efektif selama tujuh hari. Pada minggu berikutnya, digunakan implantasi plasebo sehingga terjadi menstruasi.
  6. IUD bentuk T yang baru
    IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan menstruasi. Kerugian metode ini adalah tambahan terjadinya efek samping hormonal dan amenore.
  7. Kondom wanita
    Kondom ini dikendalikan oleh wanita dan mengurangi risiko terkena penyakit menular seksual. Dari uji klinik menunjukkan bahwa kelicinan, kebocoran, kerusakan, dan hambatan efektivitasnya lebih baik dibandingkan kondom pria.

One thought on “Tips Memilih Alat Kontrasepsi Yang Tepat

Leave a comment